[Ulasan Anime] Chainsaw Man - Eksekusi Sinematik Berujung Epik

ulasan anime chainsaw man
Chainsaw Man/Denji © Mappa


    Anime yang ditunggu-tunggu adaptasi animenya, hype nya seakan menembus langit. Judul Chainsaw Man berhasil menarik minat banyak orang, apalagi penggemar shonen, saat tayangnya pada musim Fall 2022 lalu. Chainsaw Man merupakan adaptasi anime dari manga karya Tatsuki Fujimoto (Fire Punch, Look Back). Bab pertama manga tersebut rilis pada tahun 2018 dan telah menang di Shogakukan Manga Award ke 66 pada kategori shonen dan Harvey Award di kategori Best Manga pada tahun 2021 dan 2022.

    Anime Chainsaw Man mengadaptasi 4 arc awal di manganya dengan animasi yang fantastis dan visual yang bisa dianggap sinematik selama 12 episode. Studio animasi Mappa (Jujutsu Kaisen, Banana Fish, Dorohedoro, dll) bisa aku anggap kelewat fantastis. Jujur, aku tidak sangka mereka akan mengambil gaya directing ala-ala film barat. Tapi mengingat Fujimoto sendiri memang seorang penggemar film, aku jadi mikir mungkin Mappa bikin anime ini dengan gaya directing sedemikian rupa untuk memberinya sebuah tanda hormat. Animasinya mantap, sinematografinya chef’s kiss, musiknya yang bernuansa ambience... ahh, serasa fanservice pas nonton tiap episodenya.

    Lagu openingnya dibawakan oleh Kenshi Yonezu. Visual di opening yang berjudul ‘Kick Back’ tersebut mempunyai banyak referensi dari berbagai film, mulai dari The Texas Chainsaw Massacre, Pulp Fiction, No Country fo Old Men, dan masih banyak lagi. Lalu endingnya, tidak hanya satu, tiap episode pun berbeda, baik lagu atau artisnya. Seperti TK fom Ling Tosite Sigure, Aimer, Eve, dan 9 lainnya. Mappa benar-benar niat atau apa, tapi ini rasanya mereka investasi besar ke adaptasi anime yang satu ini. Yah, aku juga tahu pada masa tayangnya malah kalah tenar dengan anime lain dan kabar tentang penjualan bluraynya dikalahkan sama adaptasi JAV nya. Haha, peak comedy.


ulasan anime chainsaw man
Makima © Mappa

    Cerita dibuka oleh tokoh utama kita, Denji, yang hidup miskin dan harus melunasi hutang mendiang bapaknya yang gak ngotak. Beberapa organ tubuhnya meskipun sudah dijual pun masih belum cukup. Bekerjalah dia sebagai pemburu iblis untuk seorang yakuza yang bapaknya utangi. Hidup kekurangan, tetapi setidaknya dia punya satu teman yang setia menemani, Pochita, iblis chainsaw (gergaji mesin) berawakan mungil bak anjing. Dia menggonggong pula, suaranya imut pula, anjinglah. Saat si Denji hampir mati akibat ketamakan seorang yakuza yang mempekerjakannya, Pochita memberikan dia sebuah kontrak. Hidup dengan kekuatan iblis di dalamnya, dan bisa mengubahnya menjadi chainsaw devil. Apa bayarannya? Tidak ada. Atau lebih tepatnya, Pochita hanya ingin melihat Denji meraih mimpinya. Aku belum sebut apa mimpinya, ya? Entar deh di paragraf di bawah.

    Terdapat ancaman pada kemampuan yang Denji miliki, sehingga akhirnya dia dipelihara oleh Makima dari salah satu organisasi pemburu iblis. Karakter cewek yang punya banyak fans yang rela menggonggong untuknya itu menaruh Denji di salah satu divisi khusus yang dikepalai olehnya. Perintahnya untuk Denji bisa disederhanakan, intinya, dia ingin Denji untuk selalu patuh kepadanya. Makima bahkan ‘berjanji’ untuk memberikan apa pun yang Denji mau agar dirinya tidak lepas dari genggamannya. Dan sejak itulah, salah satu impian Denji hampir jadi nyata. Apa itu? Sederhana, pemuda itu ingin memegang tetek cewek. Ya, kalian tidak salah baca.

Seiring berjalannya cerita, dan meskipun salah satu impian Denji tercapai, dia merasa ada yang salah dan kurang. Membasmi iblis pun seperti hal yang mudah baginya. Namun, untuk arc terakhir di anime nya ini, dia dipertemukan oleh karakter yang memiliki hubungan dengan yakuza yang dulu mempekerjakannya. Di seluruh anime, penonton dibawa hype dan ngeri akan iblis yang bernama gun devil, iblis yang berhasil menewaskan jutaan nyawa dalam hitungan 5 menit. Namun, selama season ini sosoknya sama sekali tak terlihat, hanya beberapa dari sekian banyak pelurunya saja. Ada karakter yang tumbang sana-sini, pengorbanan yang diharuskan, dan impian Denji untuk dikabulkan. Btw tidak cukup megang tetek, dia masih ingin lebih dari sekadar itu. Dan yes, itulah impiannnya.

ulasan anime chainsaw man
Power © Mappa

    Seperti yang aku bilang tadi di atas, visual dari anime Chainsaw Man mengandalkan banyak sinematografi, mataku jadi ter-wah-kan, gak nyangka aja ada anime yang berani mengadaptasi manga tidak cukup dengan apa yang sudah ada di panel manganya. Aku pribadi tergiur dengan adegan rutinitas pagi Aki di episode 4 dan adegan pulangnya Himeno ke apartemennya sambil membawa Denji di episode 8. Kedua adegan tersebut meninggalkan kesan yang agak mendekati adegan yang bukan anime, melainkan west series... aku kasih nilai 10 kayaknya kurang sih. Caranya dianimasikan, cara directingnya, semuanya tampak wow. 

    Namun, karena ini intisarinya juga merupakan anime yang mengharuskan banyak aksi, animasi aksinya masih bisa dipoles untuk lebih bagus lagi. Terlebih jika animasi tersebut menggunakan CGI seperti di episode 1. Tidak buruk, tapi bisa lebih baik setidaknya seperti bagaimana studio animasi Mappa mengadaptasi Dorohedoro. Untungnya untuk final fight di episode 12 bisa dibilang cukup epik untuk CGI mereka.

ulasan anime chainsaw man
Himeno (kiri) & Aki (kanan) © Mappa

    Karakter Denji memang bisa digambarkan sebagai pemuda horny yang akan melakukan apa pun demi meras tetek, tetapi dia juga tipe karakter yang tak memiliki masa kecil yang normal. Yah, pada dasarnya semua karakter di Chainsaw Man hampir tidak punya masa kecil gembira sih. Dan karakter Makima digambarkan tenang dan ‘manipulatif’. Apa pun seakan-akan ada di genggaman tangannya. Lalu ada Aki, seseorang yang sangat berambisi untuk memburu gun devil karena telah membunuh seluruh keluarganya meskipun harus bertaruh nyawa walau biji pelernya sudah ditendang Denji. Power, iblis darah dan karakter cewek liar, suka bertindak semaunya, dan cewek pertama yang mengabulkan impian Denji untuk meremas tetek. Cuma si Denji kecewa, dan itu bukan hanya karena yang diremasnya ternyata bantalan bukan tetek aslinya.

    Banyak karakter yang tampil di satu season ini, dilihat dari banyaknya batu nisan di makam. Selain Himeno, karakter pemabuk, serius dan bucin ke Aki, yang sempat aku sebut di atas, ada karakter lain yang ditonjolkan seperti Kobeni (best girl in the series no debat), Kishibe, pemburu iblis yang sempat melatih Denji dan Power, lalu beberapa karakter dan devil lainnya.

ulasan anime chainsaw man
Kobeni © Mappa

    Bisa disimpulkan bahwa seri anime bergenre aksi dan fantasi dengan bercampur adegan-adegan gore ini epik untuk ditonton, terutama untuk kalian yang sineas. Mungkin tidak selevel film peraih Oscar dalam segi cerita, tetapi banyak gaya directing dan sinematografi yang memuaskan dan bisa dipelajari dari anime ini. Meskipun beberapa adegan aksinya masih bisa diperbagus, tetapi semua adegan selain itu tetap memanjakan mata.


Rating pribadi: 9/10
(Rating hanyalah bias, semua bisa menjadi mahakarya jika semesta memang mengizinkan)

Posting Komentar

0 Komentar