Perbedaan Blurb dan Sinopsis Beserta Contohnya

perbedaan blurb dan sinopsis

Di dalam dunia tulis-menulis, deskripsi nan ringkas dan memikat memainkan peran penting dalam menarik minat pembaca dan menggugah ketertarikan mereka untuk terus menikmatinya. Blurb dan sinopsis, dua istilah yang sering digunakan, tetapi memiliki tujuan yang berbeda. Keduanya berfungsi sebagai alat penting untuk memasarkan dan meringkas sebuah buku, tetapi keduanya memiliki fungsi yang unik.

Apa Itu Blurb?

Blurb merupakan teks promosi yang biasa ditemukan di sampul belakang buku. Tujuan utamanya adalah untuk memikat calon pembaca dan memberikan sekilas gambaran tentang esensi cerita tanpa memberi tahu endingnya. Biasanya tertulis dari beberapa kalimat hingga paragraf pendek, menyoroti aspek-aspek yang paling menarik dari buku tersebut, seperti: konflik utama, karakter utama, dan poin-poin plot yang menarik.

Contoh Blurb:

Namanya Kugy. Mungil, pengkhayal, dan berantakan. Dari benaknya, mengalir untaian dongeng indah. Keenan belum pernah bertemu manusia seaneh itu.

Namanya Keenan. Cerdas, artistik, dan penuh kejutan. Dari tangannya, mewujud lukisan-lukisan magis. Kugy belum pernah bertemu manusia seajaib itu.

Dan kini mereka berhadapan di antara hamparan misteri dan rintangan.

Akankah dongeng dan lukisan itu bersatu?

Akankah hati dan impian mereka bertemu?

(Blurb Novel Perahu Kertas karya Dee Lestari)


Apa Itu Sinopsis?

Sinopsis adalah ringkasan menyeluruh dari keseluruhan buku, memberikan gambaran umum tentang plot, character arc, dan kejadian-kejadian utama dalam cerita. Sinopsis ditulis seperti uraian singkat dan menggali lebih jauh ke dalam alur cerita. Biasanya, sinopsis tertulis dengan cara yang formal dan lugas dan dapat berkisar dari beberapa paragraf hingga beberapa halaman, tergantung pada panjang dan kerumitan buku.

Contoh Sinopsis:

Hujan menceritakan tentang seorang gadis bernama Lail yang ingin menghapus ingatannya tentang masa lalu. Lail adalah salah satu dari ratusan orang yang menjadi korban dalam bencana alam gunung meletus di kotanya. Kotanya adalah sebuah kota yang berteknologi sangat maju dengan ribuan orang penduduk. Lail kehilangan kedua orang tuanya karena gunung meletus tersebut. Beruntung, Lail selamat dari bencana alam tersebut dengan ditolong oleh seorang anak laki-laki yang berumur lebih tua dua tahun darinya, bernama Esok.

Lail dan Esok menjadi semakin dekat dari hari ke harinya. Saat di pengungsian pun, Lail selalu bersama Esok. Lail membantu pekerjaan di pengungsian sekaligus merawat Ibu Esok yang juga selamat dari bencana alam gunung meletus tersebut. Esok dikenal sebagai anak yang cerdas, tanggap dan berani. Hal itulah yang membuat Esok dikenal oleh banyak orang di pengungsian. Suatu hari, Esok memberi tahu Lail bahwa ia dan ibunya akan pindah ke rumah orang tua angkat yang telah mengadopsinya. Setelah itu, kondisi di kota tersebut semakin pulih. Lail dan pengungsi lainnya dipindahkan ke suatu panti atau asrama yang dijaga oleh seorang Ibu Suri yang tegas. Di panti barunya, Lail bertemu dengan seorang teman yang akan menjadi sahabatnya kelak, yaitu Maryam.

Saat berumur 16 tahun, Lail dan Maryam menjadi relawan yang berhasil menyelamatkan para penduduk desa dari hantaman air bah. Untuk itu, Lail dan Maryam harus ke Ibukota untuk menerima penghargaan.

Lail sangat senang dapat pergi ke Ibu Kota karena dia bisa saja bertemu dengan Esok disana. Esok sendiri diadopsi oleh Wali Kota dan berkuliah di sebuah universitas ternama. Esok dikenal sebagai Soke Bahtera, seorang ilmuwan yang sangat cerdas dalam menciptakan teknologi yang sangat mutakhir.

Esok mempunyai saudara angkat bernama Claudia, yang tak lain adalah anak Wali Kota. Claudia sangatlah cantik dan begitu baik pada semua orang terutama pada Lail. Untuk bertemu dengan Esok saja, Lail harus menunggu satu atau dua bulan terlebih dahulu. Berbeda dengan Claudia yang setiap hari dapat bertemu dengan Esok.

Lama-kelamaan, timbul perasaan cemburu pada diri Lail akan Claudia dan Esok. Lail selalu merasa bahwa dia tak cocok menyanding seorang Esok, maka dari itu Lail selalu enggan untuk menghubungi Esok terlebih dahulu.

Ternyata, bencana alam gunung meletus yang pernah terjadi itu menyebabkan kondisi iklim di bumi menjadi tidak kondusif. Hal itu membuat para petinggi negara mengadakan sebuah konferensi internasional tentang peluncuran pesawat ulak-alik yang nantinya akan melepas jutaan ton anti sulfur dioksida. Namun, peluncuran pesawat ulak-alik tersebut nyatanya malah membuat kondisi iklim semakin parah dan bisa menyebabkan punahnya manusia kelak. Diam-diam, Esok dan rekan-rekannya yang tidak menyetujui tentang peluncuran pesawat ulak-alik tersebut telah membuat beberapa pesawat besar yang nantinya dapat menampung para penduduk terpilih untuk terbang ke luar bumi. Esok sendiri telah mendapatkan dua tiket untuk dapat pergi menggunakan pesawat besar tersebut. Namun, dia belum menentukan dengan siapa dia akan pergi.

Beberapa hari kemudian, Wali Kota membujuk Lail untuk memberikan tiket Esok yang satunya pada anaknya, Claudia. Tentu saja hal itu membuat Lail merasakan konflik batin, apalagi saat itu Esok tidak bisa dihubungi. Lail merasa sangat putus asa saat Walikota menghubunginya dan mengatakan terima kasih padanya karena Claudia berhasil mendapatkan tiket tersebut. Yang kemungkinan berarti bahwa Esok akan pergi bersama Claudia menggunakan pesawat besar itu untuk terbang ke luar bumi.

Lail akhirnya pergi ke sebuah klinik penghapus ingatan. Dia ingin menghapus segala ingatannya, tentang Esok terutama. Setelah menceritakan segala permasalahannya, Elijah, si paramedis dari klinik tersebut berkali-kali memastikan pada Lail apakah kenangannya benar-benar ingin dihapus. Apabila ingatan tersebut dihapus, maka dia tidak akan ingat apapun yang telah dialami selama ini.

Di luar dugaan, Esok mengabari kepada Maryam bahwa dia tidak ikut untuk terbang ke luar bumi menggunakan pesawat besar tersebut. Ternyata tiket miliknya dia serahkan kepada Ibu dan Claudia, dia berharap Claudia dapat menjaga Ibunya di kehidupan baru mereka nanti. Maryam tentu saja panik. Dia memberi tahu Esok bahwa Lail pergi menuju sebuah klinik penghapus ingatan. Esok dan Maryam langsung bergegas menuju klinik tersebut, dengan harapan Lail tidak bertindak gegabah.

Di klinik penghapus ingatan itu, Elijah masih terus-menerus memastikan apakah Lail benar-benar ingin menghapus ingatannya. Beruntung, Lail membatalkannya dan dia bertekad tetap akan memeluk ingatannya karena bagaimanapun itu adalah kisah hidup yang telah ia alami selama ini. Setelah kejadian itu, Lail dan Esok menikah dan mereka hidup berbahagia.

(Sinopsis Hujan karya Tere Liye)

 

Blurb berfungsi sebagai promosi penjualan buku, menyajikan aspek yang paling menarik dan membuat penasaran dengan cara yang ringkas dan mencuri perhatian. Blurb dirancang untuk menarik pembaca potensial, mendorong mereka untuk mengambil buku dan menjelajah lebih jauh.

Sebaliknya, sinopsis lebih bersifat fungsional dan informatif. Sinopsis memberikan gambaran umum yang komprehensif tentang cerita, yang memungkinkan penerbit dan profesional industri lainnya untuk mengevaluasi daya jual buku dan potensi penceritaannya. Sinopsis memungkinkan mereka untuk memahami struktur narasi, pacing, dan character arc tanpa harus membaca keseluruhannya.

Posting Komentar

0 Komentar